Migrasi ke Coretax : PanduanMemilih Konsultan Pajak yang Tepat
Migrasi ke Coretax (Core Tax Administration System) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bukan sekadar update sistem; ini adalah transformasi total dalam cara administrasi perpajakan di Indonesia dilakukan. Bagi Wajib Pajak Badan, migrasi ke Coretax berarti meninggalkan prosedur lama yang sudah familiar dan beralih ke platform terintegrasi yang menuntut akurasi data real-time yang jauh lebih tinggi.hal ini akan berdampak pada saat integrasi data coretax
Meskipun bertujuan untuk efisiensi, proses transisi ini—terutama dalam hal migrasi data historis, penyesuaian Enterprise Resource Planning (ERP), dan pemahaman fitur baru—sangat rentan terhadap kesalahan. Kesalahan pada tahap ini dapat memicu masalah serius, seperti Surat Permintaan Penjelasan Data (SP2DK), denda, hingga audit.
Oleh karena itu, memilih jasa konsultan pajak yang tepat bukanlah opsi, melainkan kebutuhan strategis. Konsultan yang tepat akan menjadi jembatan antara sistem internal perusahaan Anda dan sistem Coretax yang baru.
5 Kriteria Wajib Memilih Konsultan Pajak Migrasi ke Coretax
Tidak semua konsultan pajak siap menghadapi tantangan Coretax. Pilih konsultan yang memenuhi lima kriteria kunci berikut:
1. Penguasaan Sistem dan Regulasi Coretax
- Fokus pada Keahlian Teknis: Pastikan konsultan Anda tidak hanya memahami UU PPh atau UU PPN, tetapi juga spesifik menguasai arsitektur dan fungsionalitas Coretax. Tanyakan pengalaman mereka dalam menangani pilot project Coretax atau early adopter.
- Pemahaman Integrasi Data: Konsultan harus mampu menjelaskan bagaimana Coretax mengintegrasikan data dari pihak ketiga (bank, Bea Cukai, ILAP) dan bagaimana hal itu memengaruhi risiko perusahaan Anda. Mereka harus bisa menganalisis data gap sebelum DJP melakukannya.
2. Memiliki Kompetensi dalam Migrasi ke Coretax Data dan IT Pajak
Migrasi ke coretax adalah tantangan terbesar Coretax. Konsultan terbaik harus memiliki tim atau koneksi dengan ahli IT pajak.
- Audit Data Historis: Mereka harus mampu melakukan audit data historis perusahaan Anda dan menyusun rencana migrasi yang aman ke format yang sesuai dengan Coretax.
- Penyesuaian ERP: Tanyakan apakah mereka dapat memberikan rekomendasi penyesuaian atau integrasi antara sistem ERP akuntansi internal Anda dengan modul-modul yang ada di Coretax. Ini penting untuk memastikan pelaporan yang otomatis dan bebas error.
3. Jaminan Keamanan Data dan Kerahasiaan
Saat bertransisi ke sistem baru yang berbasis digital, keamanan data adalah hal utama.
- Standar Keamanan: Konsultan harus memiliki protokol yang ketat dalam menangani data keuangan dan perpajakan Anda.
- Kerahasiaan: Pastikan ada perjanjian kerahasiaan (Non-Disclosure Agreement / NDA) yang jelas untuk melindungi informasi sensitif perusahaan Anda selama proses implementasi dan pendampingan.
4. Pendekatan Proaktif terhadap Kepatuhan (Mencegah SP2DK)
Konsultan yang baik tidak hanya memperbaiki masalah, tetapi mencegahnya.
- Simulasi Audit: Konsultan harus menawarkan layanan simulasi audit atau analisis risiko data secara berkala setelah transisi. Ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian data yang dapat memicu SP2DK sebelum surat tersebut terbit.
- Pelaporan Pembetulan: Mereka harus cepat tanggap dan mampu memandu Anda melakukan pembetulan SPT secara proaktif jika ditemukan error data, sehingga meminimalisir denda.
5. Memiliki Sertifikasi dan Reputasi Resmi
Legalitas dan kredibilitas adalah fondasi utama.
- Izin Praktik: Pastikan konsultan memiliki Izin Praktik Konsultan Pajak resmi yang masih berlaku.
- Track Record: Cari testimoni atau track record mereka, terutama yang berkaitan dengan proyek-proyek digitalisasi pajak atau kepatuhan data.Pastikan konsultan Anda memiliki Izin Praktik Konsultan Pajak resmi yang diterbitkan oleh instansi berwenang.”
Layanan Kunci yang Harus Ditawarkan Migrasi ke Coretax oleh Konsultan Pajak
Ketika memilih penyedia jasa, pastikan paket layanan mereka mencakup hal-hal berikut:
Jenis Layanan | Deskripsi Manfaat |
Analisis Gap Coretax | Menilai kesiapan sistem internal WP (SDM, ERP, dan data) terhadap persyaratan Coretax. |
Pendampingan Migrasi Data | Memastikan semua data historis dan master file berhasil dimigrasikan dengan format yang benar. |
Pelaporan Trial | Melakukan trial run pelaporan menggunakan Coretax untuk mengidentifikasi dan memperbaiki error sebelum pelaporan resmi. |
Optimasi Kepatuhan | Memberikan panduan untuk memaksimalkan restitusi pajak dipercepat yang dimungkinkan oleh sistem Coretax yang efisien. |
Kesimpulan: Investasi Jasa Konsultan adalah Mitigasi Risiko
Migrasi ke Coretax DJP adalah momen kritis yang akan membentuk kepatuhan dan efisiensi perpajakan perusahaan Anda di masa depan. Kegagalan adaptasi di awal dapat menimbulkan biaya yang jauh lebih besar daripada biaya menyewa jasa profesional.
Dengan memilih jasa konsultan pajak jakarta yang tepat—yang memiliki kombinasi keahlian regulasi, IT, dan pengalaman Coretax—Anda tidak hanya memastikan transisi yang mulus, tetapi juga memitigasi risiko audit dan fokus kembali pada pertumbuhan bisnis inti Anda.
Jangan biarkan data Anda menjadi sumber SP2DK. Ambil langkah proaktif hari ini.
Baca Lanjut: Untuk memahami sistem baru ini secara keseluruhan, baca artikel pilar kami: Apa Itu Coretax DJP dan Bagaimana Perannya dalam Pengawasan Pajak di Indonesia.
1 thought on “Migrasi ke Coretax Sistem”